Dona Dona

Siapa yang tak tahu lagu ini? Kalau nonton film Gie pasti kenal. Yap lagu ini menurut saya berisi intrik. Bakal setuju kalau baru dengar satu kali, apalagi komposisi nadanya.. melenakan.

Berulang kali saya putar.. akhirnya saya merenung kemudian saya tak setuju.

“Stop complaining” said the farmers..
Who told you a calf to be..
Why don’t you have wings to fly with
Like the swallow so proud and free

Lagu ini memang bercerita tentang sekelompok sapi yg sedih karena mau dijagal. Di sisi mereka ada sekelompok burung walet yg terbang bebas.

Awalnya saya kira ini mengandung makna kalau kita bisa jadi apapun yg kita mau. Seperti kata si petani, “kenapa sih ga punya sayap aja? Biar kaya burung bisa terbang”.

Semakin dewasa saya tahu kalau tak semua orang punya pilihan itu. Bisa saya katakan banyak orang tak punya pilihan itu. You know, siapa yg milihin makhluk hidup sebagai sapi or walet? Siapa yg nentuin sapi ga punya sayap?

Aduh kasianlah kalau sapi kaya burung.. enteng dagingnya haha.

Ya, dan menganggap sapi itu buruk karena ga punya sayap itu sia-sia.

So, kalau nemuin sapi yang mournful.. ya jangan suruh dia jadi burung.. hibur aja biar jagalnya lancar..
Atau
Kalau nemu lingkungan yg menurut seseorang kurang pas, ntah karena faktor kemiskinan, pendidikan, kesehatan… Plis jangan nyalahin dia terlahir seperti itu.

Hidup itu soal memberi dan menerima.. kita ga punya apa-apa pada hakikatnya. Kecuali yg kita lakukan sebagai kebaikan menurut keadilan yak, jangan menurut ente aja haha.


Donna Donna (Dona Dona)
Ditulis oleh Sholom Secunda dan Aaron Zeitlin. Aslinya dari bahasa yahudi “Dana Dana”.
-wikipedia

Bogor 11 January 2019

Leave a comment